Memiliki waktu tidur yang berkualitas sangat penting, sesibuk apapun Anda. Istirahat yang optimal dapat memberikan efek positif pada kesehatan hingga produktivitas. Nah, untuk menciptaNkan tidur yang optimal, tentunya dibutuhkan kenyamanan.

Selain kasur yang berkualitas, cara lain untuk mendapatkan kenyamanan tidur adalah penggunaan bantal dan guling yang baik. Jika tidak, jangan heran jika Anda merasa pegal dan lesu saat bangun tidur.

Memang banyak faktor yang menjadi penyebab seseorang tidak mendapatkan tidur berkualitas. Tetapi umumnya adalah karena pemilihan bantal dan guling yang tidak sesuai dengan penggunanya. Agar hal ini tidak terjadi, simak tips memilih bantal dan guling yang berkualitas di bawah ini.

Jenis-Jenis Bantal dan Guling

Secara umum ada enam jenis bantal dan guling yang ada di pasaran. Jenis ini dibedakan berdasarkan bentuk dan materialnya, seperti:
  • Kapuk
Material bantal dan guling ini sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Material dengan warna putih, teksturnya lembut, dan licin saat dipegang. Kapuk tergolong kuat menahan beban dengan ketebalan yang dapat disesuaikan.

Tetapi penggunaannya sudah mulai berkurang karena kapuk mudah lembap dan kelamaan akan memadat. Kapuk juga mudah berdebu dan rentan tungau atau kutu, yang dapat mengancam kesehatan dan pastinya memicu alergi.
  • Bulu Angsa
Material bantal dan guling ini paling laris di Eropa sejak dulu. Bulu angsa dikenal sangat halus, khususnya pada bagian lehernya (down). Semakin tinggi kandungan down-nya pada sebuah bantal, harganya akan semakin mahal.

Namun, bulu angsa juga dapat menghasilkan debu yang dapat mengganggu pernapasan. Tidak cocok digunakan untuk seseorang yang alergi debu atau bulu. Jika tetap menggunakannya, sebaiknya lapisi bantal dan guling dengan kain tebal.
  • Busa
Material yang satu ini terbuat dari bahan sintetis berupa spons. Teksturnya yang lentur dan mudah mengikuti bentuk kepala, membuat bantal akan kembali ke bentuk semula saat tidak digunakan. Bantal dan guling dengan material ini terkenal bersih, dibandingkan dengan material lainnya. Namun, kelemahannya adalah bantal busa cenderung mudah panas saat digunakan.
  • Memory Foam
Material memory foam pada bantal dan guling merupakan jenis yang paling populer. Terbuat dari bahan sejenis busa bernama polyurethane. Kelebihan material ini adalah mampu menyerap keringat. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan waktu yang lama untuk kembali ke bentuk semula setelah digunakan.
  • Dakron
Materialnya terbuat dari serat plastik yang didesain tidak menyerap debu dan tidak mudah dihinggapi kutu atau tungau. Material ini tidak hanya untuk isian bantal dan guling saja, tapi juga populer digunakan untuk produk boneka, bed cover, dan lainnya. Saat ini, di pasaran ada tiga jenis dakron, seperti siliconized polyster fiber (harga termahal), silicon, dan dacron regular (harga termurah).
  • Lateks
Untuk jenis ini, materialnya terbuat dari getah karet. Di pasaran ada dua tipe lateks, seperti lateks alami (getah karet 80%) dan sintetis (getah karet 20%). Jika Anda memiliki alergi, lateks natural lebih direkomendasikan. Lateks adalah material bebas kutu, terasa sejuk, dan pastinya nyaman dipakai.
Nah, dari penjelasan di atas jenis bantal dan guling manakah yang Anda sukai? Pastikan sebelum memilih, sesuaikan dengan kebutuhan dan memberikan kenyamanan serta kesehatan.

Ukuran dan Penggunaan Bantal Guling yang Ideal

Di pasaran, tersedia beragam ukuran bantal dan guling. Ukuran ini menyesuaikan besal kecilnya kasur yang digunakan. Jadi, sebelum membeli bantal dan guling pastikan sudah mengukur kasur Anda.

Ukuran standar bantal sekitar 20 – 26 inci. Ukuran yang cocok untuk kasur berukuran kembar dan penuh. Sementara itu, untuk kasur ukuran king dan queen, biasanya memiliki ukuran yang lebih panjang. Ukuran bantal dan guling juga menyangkut kepadatan isinya. Anda dapat memilih bantal yang padat atau bahkan ekstra padat yang berpengaruh pada ketinggian bantal saat digunakan.

Terkait waktu pakainya, bersifat relatif. Jika Anda merasa tidak nyaman, berarti bantal dan guling harus diganti.

Kebiasaan Posisi Tidur

Tips selanjutnya untuk memilih bantal dan guling adalah melalui kebiasaan posisi tidur. Posisi tidur terlentang, tengkurap, atau menyamping memiliki kebutuhan yang berbeda-beda pada bantal. Begitu juga dengan kebiasaan tidur mendengkur atau memiliki alergi.
  • Tidur Terlentang
Jika Anda sering tidur terlentang, maka membutuhkan bantal yang tipis dan sedikit datar. Hal ini agar posisi kepala sejajar dengan tubuh. Jika menggunakan bantal yang tinggi dan tebal, akan membuat bagian tengkuk dan tulang belakang tertekan. Jika keseringan menggunakan bantal tinggi, postur tubuh berisiko bungkuk.
  • Tidur Tengkurap
Bantal dan guling yang kaku dan tebal tidak direkomendasikan untuk Anda yang memiliki kebiasaan tidur tengkurap. Posisi kepala dapat menjadi sangat jauh dari tubuh dan berisiko sakit leher. Di sisi lain, pilihan bantal dan guling yang tidak tepat juga dapat mengganggu pernapasan.

Jadi pilih bantal dan guling yang lunak dan elastis, tetapi jangan terlalu empuk. Bantal yang terlalu empuk tidak dapat menopang kepala dengan sempurna. Salah satu contoh material bantal yang baik adalah lateks.
  • Tidur Menyamping
Anda membutuhkan bantal berukuran tebal jika memiliki kebiasaan tidur dengan posisi menyamping. Hal ini untuk mengisi jarak antara bagian leher dan bahu, agar posisi tubuh tetap sejajar. Di sisi lain, jangan lupa menggunakan guling untuk menjaga keseimbangan postur tubuh saat tidur.

Jika Anda banyak bergerak saat tidur, coba gunakan bantal dan guling berukuran sedang yang tidak tebal dan juga tidak tipis. Hal ini dapat memberikan kenyamanan saat tidur.
  • Tidur Mendengkur
Untuk Anda yang sering mendengkur saat tidur, membutuhkan jenis bantal dan guling khusus, yakni bantal kesehatan yang dapat membantu mengatasi gangguan mendengkur. Umumnya, bantal khusus ini memiliki bentuk dan desain yang unik.

Desain pada bantal ini terdapat lubang atau cekungan pada bagian tengah. Hal ini agar posisi kepala sedikit miring dan menjaga leher dan tenggorokan untuk terbuka.
  • Masalah Alergi
Untuk permasalahan ini, dianjurkan untuk memilih bantal dan guling dari material sintetis. Material alami seperti kapuk atau bulu angsa akan memicu alergi kambuh. Material alami cenderung mudah berdebu dan menjadi sarang kutu atau tungau.

Sebelum mendatangi toko atau membeli bantal dan guling, tentukan pilihan terlebih dahulu. Hal ini dapat memudahkan Anda, karena biasanya penjual akan menawarkan beragam merek dan material produk. Mulai dari jenis, bentuk, ukuran, merek, hingga harga bantal dan guling. Sesuaikan bantal dan guling dengan kebutuhan dan kesehatan Anda.

SP Gallery sebagai distributor American Spring Bed juga menyediakan beragam merek dan jenis bantal dan guling yang berkualitas. Tidak perlu khawatir, SP Gallery menjual beragam produk kasur serta aksesoris kasur dengan material dan kualitas terbaik.


Sumber: dekoruma.com

Send Message