Gerd atau gastroesophageal reflux disease atau dikenal dengan asam lambung merupakan suatu kondisi yang terjadi saat isi lambung naik kembali ke arah kerongkongan.

Penyakit ini dapat memicu gejala-gejala yang cukup mengganggu, seperti sensasi terbakar pada dada, nyeri ulu hati, mulut terasa asam, sesak napas, sakit tenggorokan, atau bahkan sulit menelan.

Selain itu, gerd juga dapat membuat penderitanya batuk-batuk dan tersedak saat tidur. Tentu saja hal ini sangat mengganggu karena dapat membuat tidur menjadi tidak nyenyak dan nyaman.

Maka dari itu, penting sekali mengetahui posisi tidur saat gerd naik agar tidur malam tidak terganggu. Bagaimana cara tidur yang baik untuk penderita asam lambung? Simak penjelasannya di bawah ini.

Menggunakan bantal wedge

Bantal wedge ini berbentuk trapesium siku-siku dengan desain yang mendukung kualitas tidur. Berbeda dengan model bantal biasanya, bantal wedge dapat mengakomodasi kepala, leher, hingga punggung bagian atas.

Berbaring dengan menggunakan bantal ini menjadi salah satu cara meminimalkan kambuhnya gejala gerd saat tidur. Hal ini dikarenakan jenis bantal wegde memungkinkan tubuh bagian atas berposisi lebih tinggi daripada lambung.

Cara tidur saat asam lambung menggunakan bantal ini membuat isi lambung tidak dapat mencapai laring dan tenggorokan, dan hal ini membuat risiko batuk dan tersedak lebih minimal.

Tidak hanya itu, tidur menggunakan bantal ini juga dapat membantu mengurangi tekanan pada perut. Hal ini dapat menurunkan risiko heartburn atau sensasi terbakar pada dada karena naiknya isi lambung.

Tidur posisi miring ke kiri

Salah satu cara mudah mengatasi tidur karena asam lambung adalah tidur dengan posisi miring ke kiri. Posisi tidur ini dapat mengurangi risiko naiknya asam lambung.

Mengutip dari Cleveland Clinic, saat tidur menghadap ke kiri, pengidap asam lambung juga perlu menambahkan dua buah bantal. Di mana masing-masing bantal ini diletakkan di atas kepala, dan dijepit diantara dua kaki bagian bawah.

Cara ini dapat membantu mengurangi risiko refluks asam lambung yang mencapai tenggorokan, sehingga meminimalkan batuk dan tersedak.

Sebaliknya, pengidap gerd harus menghindari posisi tidur menghadap ke kanan. Hal ini dikarenakan tidur ke arah kanan dapat merelaksasi otot sfingter, sehingga dapat meningkatkan risiko refluks isi lambung.

Jangan langsung tidur sesudah makan

Sesudah makan, sebagian orang akan merasa mengantuk sehingga ingin segera tidur. Padahal, hal ini adalah kebiasaan yang tidak baik, khususnya untuk penderita asam lambung.

Mengutip Cleveland Clinic, langsung tidur sesudah makan dapat mengakibatkan kenaikan asam lambung. Hal ini dikarenakan posisi tidur menyebabkan perut tertekan.

Atas dasar itu, penderita asam lambung dianjurkan untuk makan malam sekitar 3 – 4 jam sebelum tidur.

Menggunakan pakaian longgar

Sebaiknya, penderita asam lambung tidak menggunakan pakaian yang ketat, terutama pada area pinggang. Hal ini juga berlaku saat tidur.

Menurut Jamie Koufman, dokter spesialis gastroenterologi asal Amerika Serikat, pakaian yang ketat dapat menekan perut sehingga memicu kenaikan asam lambung.

Hindari makanan dan minuman tertentu

Ada beberapa asupan yang harus dihindari untuk mencegah gejala asam lambung semakin parah, antara lain:
  • Makanan berminyak, pedas, dan berlemak
  • Tomat
  • Cokelat
  • Bawang putih
  • Alkohol
  • Susu
  • Kopi
  • Minuman bersoda
Tidak hanya itu, penderita asam lambung juga tidak diperbolehkan merokok. Selain dapat membuat iritasi saluran pencernaan, merokok juga dapat merelaksasi sfingter. Hal ini dapat meningkatkan risiko perburukan gejala penyakit asam lambung.

Selain itu, penderita asam lambung juga perlu menghindari beberapa jenis obat, seperti:
  • Obat anti-radang nonsteroid untuk meredakan nyeri, peradangan, dan demam
  • Obat osteoporosis
  • Obat untuk mengatasi gangguan jantung dan hipertensi
  • Beberapa jenis obat asma, obat hormon, dan obat depresi
Penting sekali untuk penderita penyakit asam lambung dengan kondisi medis tertentu agar berkonsultasi kepada dokter terkait penggunaan obat sehari-hari. Hal ini bertujuan agar obat yang dikonsumsi tidak menimbulkan perburukan kondisi asam lambung.
Send Message