Saat terlelap, organ-organ tubuh ikut beristirahat, sementara tubuh melakukan regenerasi. Hal inilah yang menjadi alasan Anda harus menerapkan pola tidur sehat dan mengurangi begadang, karena kurang tidur membuat tubuh bekerja ekstra, sehingga Anda akan kelelahan keesokan harinya.

Apakah Anda tahu bahwa tidur melalui serangkaian tahapan? Bisa jadi, selama ini Anda mengira bahwa tidur hanyalah sebuah aktivitas sehari-hari yang menjadi rutinitas. Padahal, tidur menjadi aktivitas kompleks yang terdiri dari serangkaian tahapan berbeda dan terjadi berurutan.

Lalu, apa saja tahapan tidur dan apa yang terjadi pada diri pada setiap tahapan tersebut? Cari tahu jawabannya pada penjelasan di bawah ini.

Mengenal Tahapan Tidur

Pada dasarnya, tahapan tidur dibagi menjadi dua tipe, yakni tahapan tidur REM dan tahapan tidur non-REM. Namun, tahapan tidur non-REM terbagi lagi menjadi tiga tipe berbeda. Jadi, setiap tidur Anda melalui empat tahapan tidur ini.

Umumnya, sepanjang jam tidur Anda pada malam hari bisa saja melalui empat tahapan ini selama beberapa kali. Setiap kali memasuki tahapan yang baru, durasi dari masing-masing tahapan akan berlangsung lama.

Tahap 1 NREM (Tidur-Tidur Ayam)

Selama tahap NREM, tubuh, mental, dan pikiran Anda masih berada pada ambang realitas dan alam bawah sadar. Hal ini berarti Anda masih setengah sadar namun sekaligus setengah tertidur. Pada tahap NREM ini, detak jantung, pernapasan, hingga pergerakan mata akan melambat.

Peristiwa yang umum terjadi selama tahap ini adalah sentakan mioklonik. Jika Anda pernah terkejut mendadak tanpa alasan, berarti Anda mengalami fenomena ini. Mungkin terlihat mengkhawatirkan, namun sentakan mioklonik sebenarnya cukup umum.

Nah, meskipun mata sudah tertutup, Anda masih dapat dibangunkan atau tidak sengaja terbangun dengan mudah pada tahap ini. Sebagai tahap awal, tahapan NREM normalnya berlangsung selama satu hingga lima menit. Jika pada tahap ini tidur tidak terganggu, Anda dapat dengan cepat memasuki tahap berikutnya.

Tahap 2 NREM (Menyambut Tidur Pulas)

Pada tahap selanjutnya, Anda mulai memasuki tidur nyenyak. Hal ini berarti Anda sudah mulai benar-benar tidur. Saat itu, detak jantung dan pernapasan Anda lebih lambat dan otot lebih rileks. Sementara itu, suhu tubuh semakin rendah dan pergerakan mata terhenti.

Saat memasuki tahap tidur kedua ini, gerak mata berhenti dan gelombang aktivitas otak melambat. Akan tetapi, kondisi ini juga disertai dengan semburan gelombang elektrik cepat pada otak yang terjadi sesekali. Sementara itu, K-complex, puncak tegangan tinggi negatif pendek, juga menjadi penanda dari tahap 2 ini.

Kedua fenomena tersebut bekerja sama untuk melindungi tidur dan menekan respon terhadap rangsangan luar. Sementara itu, kedua juga berfungsi untuk membantu penggabungan memori berbasis tidur dan pengolahan informasi.

Memasuki tahap 2 ini, Anda juga akan menjadi semakin kurang sadar akan lingkungan sekitar. Jika ada orang yang melakukan percakapan dan terdengar pada tahap ini, Anda tidak dapat memahami isi percakapan tersebut.

Biasanya, Anda berada pada tahap ini selama 10-25 menit pada siklus tidur pertama. Akan tetapi, saat mengulang siklus, mungkin menghabiskan waktu lebih lama pada tahap ini. Bahkan, waktu yang Anda habiskan untuk berada pada tahap ini lebih lama daripada tahap lainnya.

Tahap 3 NREM (Tidur Nyenyak)

Tahap selanjutnya adalah tahap 3 NREM. Jika pada tahap sebelumnya Anda baru memasuki tidur nyenyak, pada tahap ini sudah berada dalam tidur yang pulas. Pada tahap ini juga otak Anda melepaskan gelombang delta.

Awalnya, aktivitas otak diselingi gelombang yang lebih kecil dan cepat, namun setelahnya secara esklusif didominasi oleh gelombang delta. Maka dari itu, para ahli juga menyebut tahap ini sebagai tahap tidur delta.

Selama tahap 3 ini, Anda menjadi kurang responsif dan suara serta aktivitas di sekitar mungkin gagal menghasilkan respon. Tidak ada gerakan mata atau aktivitas otot. Pada tahap 3 ini juga bertindak sebagai masa transisi antara tidur ringan dan tidur sangat dalam.

Akan sangat sulit untuk membangunkan seseorang yang ada pada tahap ini. Biasanya jika terbangun, ia tidak bisa segera mungkin menyesuaikan diri dengan perubahan. Bahkan seringkali merasa kikuk serta kebingungan selama beberapa menit.

Ada beberapa gangguan tidur yang mulai terjadi saat memasuki tahap ini, seperti parasomnia, mengompol, teror malam, hingga sleepwalking. Jika mengalami salah satu jenis gangguan tidur, mungkin Anda mengalaminya pada tahap ini.

Selama tahap ini, tubuh memulai perbaikan dan pertumbuhan jaringan kembali. Tidak hanya itu, tubuh juga membangun kekuatan tulang dan otot, meningkatkan pasokan darah ke otot, hingga meningkatkan dan memperkuat sistem imun.

Tidur REM (Tidur Bermimpi)

Saat Anda beralih ke tahap terakhir ini, pernapasan menjadi lebih cepat, tidak teratur, dan dangkal. Sementara itu, mata bergerak ke segala arah dengan cepat, seperti gelisah. Kemudian aktivitas otak dan detak jantung meningkat, tekanan darah naik, dan pada pria akan mengembangkan ereksi.

Menurut penelitian, tahap tidur ini sangat penting untuk fungsi kognitif otak, seperti ingatan, proses belajar, dan kreativitas. Tidak hanya itu, meskipun bisa juga terjadi pada tahap lainnya, mimpi paling sering terjadi saat memasuki tahap satu ini.

Biasanya, sebagian besar orang menghabiskan 20% dari total tidurnya pada tahap ini. Tidur REM juga dikenal dengan tidur paradoks, karena saat otak dan sistem tubuh lainnya aktif bekerja, otot-otot menjadi rileks. Pada tahap ini juga, mimpi terjadi karena peningkatan aktivitas otak, namun otot mengalami kelumpuhan sementara yang terjadi secara sengaja.

Periode ini pertama biasanya terjadi sekitar 70-90 menit setelah tertidur. Nah, sebuah siklus tidur lengkap membutuhkan 90-110 menit. Hal ini berarti setelah melalui tahap ini, otak mengulang kembali siklus tidur melalui tahap tidur non-REM. Siklus ini rata-rata terulang hingga empat kali dalam tidur malam.

Siklus tidur pertama setiap malam mengandung periode REM yang singkat dan jangka waktu tidur nyenyak. Saat malam berlangsung, periode tidur REM meningkat durasinya, sedangkan tidur Anda sudah tidak nyenyak seperti siklus awal.

Biasanya Anda akan kehilangan beberapa kemampuan untuk mengatur suhu tubuh selama di bawah pengaruh tahap REM. Hasilnya, suhu yang terlalu panas atau dingin pada sekitar dapat mengganggu kualitas tidur.

Pendapat Penulis

Tidur memang unik dan penting bagi kesehatan tubuh. Untuk Anda yang mencari alas tidur unggulan untuk memperbaiki kenyamanan dan kualitas tidur, SP Gallery menghadirkan menghadirkan beragam spring bed dari brand kenamaan dengan kualitas yang tak perlu diragukan. Termasuk Spring Air, Serta, Comforta, King Koil, Therapedic, dan masih banyak lagi.
Send Message